6.1. CERITA GARANIQ

BAGIAN KEENAM
CERITA GARANIQ
[Tulisan 1 Dari 5]


Highlight:
  • Kembalinya mereka yang hijrah ke Abisinia 
  • Gharaniq yang luhur  
  • Orientalis-orientalis bertahan pada cerita ini -
  • Pegangan mereka dalam hal ini 
  • Lemahnya pegangan tersebut 
  • Cerita yang nyata-nyata dusta ini dibantah oleh penyelidikan ilmiah 
KAUM Muslimin yang hijrah ke Abisinia tinggal selama tiga bulan di sana. Sementara itu Umar ibn’l-Khattab sudah pula masuk Islam. Setelah para pengungsi ini mengetahui bahwa pihak Quraisy sudah mulai surut dari mengganggu Muhammad dan pengikut-pengikutnya - setelah Umar masuk Islam - menurut sebuah sumber, banyak diantara mereka itu yang kembali, dan sumber lain mengatakan semua mereka itu kembali ke Mekah. Tetapi setelah mereka sampai di Mekah, ternyata pihak Quraisy kembali menyiksa kaum Muslimin, bahkan lebih keras lagi dari pada yang pernah dialami kaum pengungsi itu dulu. Sebahagian mereka ada yang kembali ke Abisinia, ada pula yang memasuki Mekah atau di dekat-dekatnya dengan sembunyi-sembunyi. Konon katanya, bahwa mereka yang kembali itu membawa pula sejumlah kaum Muslimin dan mereka ini tinggal di Abisinia sampai sesudah Hijrah dan sesudah keadaan Muslimin di Medinah jadi lebih stabil.

Apa pula motif yang mendorong kaum Muslimin di Abisinia itu kembali sesudah tiga bulan mereka tinggal di sana? Di sinilah munculnya cerita gharaniq itu yang dilangsir oleh Ibn Sa’d dalam At-Tabaqat’l-Kubra dan oleh At-Tabari dalam Tarikh’r-Rusul-wal-Muluk, yang juga sama dilangsir oleh ahli-ahli tafsir kalangan Muslimin dan penulis-penulis sejarah Nabi, dan lalu diambil pula oleh sekelompok Orientalis-orientalis yang dalam sekian lama oleh mereka tetap dipertahankan.

Adapun timbulnya cerita gharaniq itu ialah, setelah Muhammad melihat pihak Quraisy menjauhinya dan sahabat-sahabatnya di siksa. Ia berharap-harap sambil mengatakan: Coba aku tidak mendapat perintah apa-apa yang kiranya akan menjauhkan mereka dari aku. Ia mengumpulkan golongannya dan mereka bersama-sama pada suatu hari duduk-duduk dalam sebuah tempat pertemuan di sekitar Mekah. Kepada mereka dibacakannya Surah An-Najm sampai pada firman Allah: “Adakah kamu perhatikan Lat dan ‘Uzza. Dan itu Manat, ketiga, yang terakhir?” (Qur’an, 53:19-20) Sesudah itu lalu dibacakannya pula: “Itu gharaniq yang luhur, perantaraannya sungguh dapat diharapkan.”

emudian ia meneruskan membaca Surah itu seluruhnya sampai pada akhirnya ia sujud. Ketika itu semua orang ikut sujud, tak ada yang ketinggalan. Pihak Quraisy menyatakan kepuasannya atas apa yang telah dibaca Muhammad itu.

Kata mereka: “Kami tahu sudah bahwa Allah itu menghidupkan dan mematikan, menciptakan dan memberi rejeki. Tetapi dewa kami ini menjadi perantara kami kepadaNya. Kalau ternyata dia juga kauberi tempat, maka kamipun setuju dengan kau.”

Dengan demikian hilanglah perselisihan dengan mereka itu. Peristiwa tersebut lalu tersebar di kalangan umum hingga sampai juga ke Abisinia. Pihak Muslimin lalu berkata: Di sana ada keluarga-keluarga dekat kami yang sangat kami cintai. Lalu merekapun pulang kembali. Apabila pada tengah hari mereka sampai ke dekat Mekah mereka bertemu dengan rombongan kafilah Kinana yang lalu dan rombongan itupun menjawab: Ia menyebutkan dewa-dewa mereka dengan baik dan merekapun lalu mengikutinya. Kemudian ia berbalik lagi mencela dewa-dewa mereka itu dan merekapun lalu memusuhinya lagi. Perbuatan mereka itu dibicarakan oleh pihak Muslimin. Tidak tahan lagi mereka ingin menemui keluarga, dan mereka lalu memasuki Mekah.

Sebabnya maka Muhammad berbalik tidak mau menyebutkan dewa-dewa Quraisy dengan baik - menurut beberapa sumber yang mencatat berita ini - ialah karena ia sudah tidak tahan atas ucapan Quraisy: “Kalau ternyata dewa-dewa kami juga kauberi tempat, maka kami pun setuju dengan kau,” dan karena ketika dia sedang duduk-duduk di rumahnya hingga sore Jibril datang dan bertanya:

“Aku membawakan dua anak kalimat ini kepadamu?” dengan menunjuk kepada “Itu gharaniq yang luhur, perantaraannya dapat diharapkan.”

Muhammad pun menjawab: “Aku mengatakan sesuatu yang tidak dikatakan oleh Allah.”

Kemudian Allah mewahyukan:

“Dan hampir-hampir saja mereka itu menggoda kau tentang apa yang sudah Kami wahyukan kepadamu, supaya engkau mau atas nama Kami memalsukannya dengan yang lain.”


BERIKUT ADALAH BAGIAN INTEGRAL DARI BAB INI
(Harap perhatikan nomor urut artikel - Terima kasih)

  • 6.8. PERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJIBAGIAN KETUJUHPERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI[Tulisan 3 Dari 3]Diluar itu, untuk mencapai tingkat pengertian yang lebih tinggi, orang sudah dibutakan oleh harta benda duniawi, oleh kenikmatan … Baca selengkapnya
  • 6.3. CERITA GARANIQBAGIAN KEENAMCERITA GARANIQ[Tulisan 3 dari 5]Disinilah pihak Quraisy menyadari, bahwa penderitaan yang dialami Muhammad dan sahabat-sahabatnya, hampir-hampir menimbulkan perang saudara, yang akibat-… Baca selengkapnya
  • 6.4. CERITA GARANIQBAGIAN KEENAMCERITA GARANIQ[Tulisan 4 Dari 5]Sedang bunyi ayat-ayat “Dan tiada seorang rasul dan seorang nabi yang Kami utus sebelum kauÉ” sama sekali tak ada hubungannya dengan cerita gharaniq itu.… Baca selengkapnya
  • 6.6. PERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI BAGIAN KETUJUHPERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI[Tulisan 1 Dari 3]HighlightUmar mengumumkan keislamannya dan Muslimin beribadat di Ka’bah Piagam pemboikotan Daya-upaya Quraisy memerangi M… Baca selengkapnya
  • 6.5. CERITA GARANIQBAGIAN KEENAMCERITA GARANIQ[Tulisan 5 Dari 5]Jadi orang yang sudah dikenal sejak kecil hingga tuanya begitu jujur, bagaimana orang akan percaya bahwa ia mengatakan sesuatu yang tidak dikatakan oleh … Baca selengkapnya
  • 6.1. CERITA GARANIQBAGIAN KEENAMCERITA GARANIQ[Tulisan 1 Dari 5]Highlight:Kembalinya mereka yang hijrah ke Abisinia Gharaniq yang luhur  Orientalis-orientalis bertahan pada cerita ini -Pegangan mereka dalam ha… Baca selengkapnya
  • 6.2. CERITA GARANIQ BAGIAN KEENAMCERITA GARANIQ[Tulisan 2 dari 5]“Ketika itulah mereka mengambil engkau menjadi kawan mereka. Dan kalaupun tidak Kami tabahkan hatimu, niscaya engkau hampir cenderung juga kepada mereka … Baca selengkapnya
  • 6.7. PERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJIBAGIAN KETUJUHPERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI[Tulisan 2 Dari 3]Bilamana kemudian ia kembali lagi kepada masyarakatnya sendiri diajaknya mereka itu menerima Islam. Merekapun ada yang segera men… Baca selengkapnya

0 comments:

Post a Comment